10 Tips dan Hal Penting Sebelum / Sesudah Membeli HP Xiaomi | foldertips.com – Smartphone Xiaomi memang cukup menarik, dengan harga kaki lima kamu bisa mendapatkan kualitas bintang lima. Hal ini menjadi mungkin karena tak seperti produk lainnya, bukanlah gaya Xiaomi untuk menghabiskan uang dengan beriklan, padahal biaya iklan tidaklah murah.
Selain itu, Xiaomi juga memproduksi smartphone-nya secara berkala. Ini juga menjadi salah satu faktor mengapa produk Xiaomi bisa murah dengan spesifikasi yang mumpuni. Komponen-komponen yang dibutuhkan tentunya secara berangsur akan turun harga tak seperti saat pertama kali diluncurkan.
Nah, jika kamu berminat untuk meminang salah satu smartphone Xiaomi, simak terlebih dahulu tips sebelum dan sesudah membeli smartphone merk ini.
Daftar Isi :
4 Hal yang Harus Diperhatikan sebelum Membeli Xiaomi

1. Cek Spesifikasi Sesuai Kebutuhan dan Dana yang Ada
Sebelum membeli, cek terlebih dahulu spesifikasi smartphone yang kamu inginkan, sesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang tersedia.
Jika kamu seorang gamer sejati, sebaiknya pilih SoC (System of Chip) Snapdragon. Kalau ngerasa kepentok dana, carilah Xiaomi dengan chipset Snapdragon 821 atau Snapdragon 820 yang ada di smartphone flagship tahun lalu.
Demi kenyamanan dan kepuasan bermain game, pilih layar dengan ukuran minimal 5 inchi. Sementara untuk RAM, Android membutuhkan RAM minimal 3 GB atau 4 GB dengan memori internal idealnya 32 GB, jangan beli Xiaomi dengan memori internal 8 GB.
Bagi pecinta selfie dan medsos, pilih Xiaomi dengan kamera depan dan belakang yang berkualitas baik. Sementara untuk RAM, 2 GB saja dirasa sudah cukup.
2. Pilih Garansi Resmi, Jangan Garansi Distributor
Smartphone Xiaomi agak “unik”, kebanyakan produk Xiaomi yang ada di Indonesia itu adalah ilegal. Banyak para distributor tak resmi melakukan modifikasi ROM perangkat Xiaomi yang mereka jual.
Membeli Xiaomi dengan garansi distributor, kemungkinan besar kamu akan mendapatkan fake ROM (ROM palsu) atau biasa disebut ROM abal-abal.
Baca juga : Ciri-Ciri ROM Abal-Abal / Distributor Dibanding ROM Resmi Xiaomi.
Hal ini lah yang mengakibatkan banyak masalah di HP Xiaomi seperti :
- Banyak iklan (adware), bloatware;
- Aplikasi sering force close;
- Fingerprint error;.
- HP cepat panas dan boros baterai;
- dan lainnya.
Distributor ini yang membawa Xiaomi untuk pasaran China tapi dijual di tanah air.
Contohnya :
- Mi 4C,
- Mi 5C; atau
- Redmi 2/Prime ekor 13/19 dan
- beberapa tipe lainnya.
Bagi pengguna Xiaomi yang biasa-biasa saja, tidak mau repot dengan oprek-oprek android dan tak masalah dengan selisih harga yang cuma 200K – 500K saja, belilah Xiaomi dengan garansi resmi.
Tapi kalau kamu memang pengguna antusias Android, boleh-boleh saja membeli Xiaomi bergaransi distributor agar mendapatkan harga yang lebih murah, nantinya bisa kamu oprek sendiri untuk mengganti ROM distributor ke ROM resmi.
Tapi pahami ini..!
Untuk tipe Xiaomi terbaru seperti Redmi 4X dan adik-adiknya, sangat sulit untuk mengganti ROM asli Xiaomi karena harus melakukan test point yang artinya kamu harus membongkar HP, baca caranya di sini.
Mengapa Xiaomi melakukan ini ?
Karena Xiaomi ingin meningkatkan securitas mereka dengan tidak mengijinkan masuk ke model EDL jika belum mendapatkan ijin unlock bootloader, sementara mau UBL selalu gagal karena masih menggunakan ROM abal-abal.
3. Cari Informasi Keunggulan dan Kelemahan Xiaomi yang Ingin Kamu Beli
Sebelum membeli, carilah referensi tentang keunggulan dan kelemahan Xiaomi yang akan dibeli
Contohnya, Redmi 3 Pro dan Redmi Note 3 Pro sampai saat ini masih terkendala dengan aturan pemerintah tentang TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
Intinya, sinyal 4G akan dikunci kalau menggunakan ROM asli yang belum di patching Prefer_4G seperti di sini.
Sementara untuk Redmi 2/Prime ekor 13, sinyal akan hilang kalau menggunakan ROM Global karena smartphone ini sebenarnya hanya untuk pasaran China dan ROM aslinya adalah ROM China, baca artikel ini.
Bagi pengguna Mi 4C, Mi 5C atau Mi 5X, ketiga tipe ini juga bukan untuk pasaran Indonesia sehingga ROM-nya pun hanya ada ROM China.
Jadi kalau kamu memiliki smartphone ini, seharusnya HP kamu tidak memiliki Google Play Store dan Bahasa Indonesia. Jika ada, bisa dipastikan ROM kamu adalah ROM abal-abal.
4. Jika Pembelian Secara Online, Cek Reputasi Seller Sebelum Membeli
Membeli online memang menjadi pilihan yang terbaik saat ini, selain bisa mendapatkan harga yang bersaing, kamu juga bisa mendapatkan banyak pilihan.
..tapi hati-hati, jadilah pembeli yang cerdas.
Pilih transaksi yang aman yang menggunakan sistem rekening bersama atau rekening penampungan, misalnya Bukalapak atau Tokopedia.
Tapi itu saja tidak cukup…!
Jelilah dalam memilih seller yang terpercaya, lihat reputasinya, baca juga feedback dari pelanggan atau orang yang pernah membeli di lapaknya. Jika reputasinya jelek, segera abaikan meskipun smartphone yang dijual murah, hati-hati penipuan..!
Jangan malas baca deskripsi barang yang diberikan oleh penjual. Tanyakan apabila ada hal-hal yang tidak dijelaskan.
Demikian 4 hal yang harus diperhatikan sebelum membeli Xiaomi.
[artikel tag=”tips+second”]
6 Hal yang Harus Diperhatikan Sesudah Membeli Xiaomi
Setelah membeli, lakukan 6 hal berikut ini..
1. Cek Keaslian Produk Xiaomi yang Kamu Terima
Cepat berkibarnya brand Xiaomi ini bukan tanpa alasan, dengan harga yang relatif murah, kamu bisa mendapatkan design yang keren, spesifikasi hardware tinggi ditambah lagi MiUI-nya yang benar-benar keren.
Ini yang membuat Xiaomi ada yang dipalsukan.
Setelah menerima smartphone, cek keaslian produk yang kamu terima. Xiaomi punya tools yang berfungsi untuk mengecek apakah perangkat Xiaomi kamu asli atau replika, caranya gampang, baca di sini.
Selain itu, bisa saja Xiaomi yang kamu terima sebenarnya asli, namun ada part yang telah diganti dengan yang palsu atau tidak sesuai spesifikasi, contohnya pada Redmi 2/Prime ekor 13 saya, kamera-nya sudah tidak original.
2. Cek Keaslian ROM, Apakah ROM Resmi atau ROM Distributor (Abal-Abal)
Setelah menguji keaslian Xiaomi, langkah selanjutnya adalah mengecek keaslian ROM, apakah asli atau abal-abal.
Buka Pengaturan » Tentang Ponsel, lihat pada bagian MIUI Version.
Untuk mengetahui ciri-ciri ROM asli atau ROM distributor, baca artikel ini.
Cek ROM-nya di link resmi en.miui.com, jika ternyata ROM abal-abal, ganti ke ROM resmi dengan cara di sini.
3. Cek Fisik, Kesesuaian antara Spesifikasi (Resolusi Kamera, Layar, Fitur, ROM, IMEI, Build Produk, dll)
Setelah mengetahui keaslian ROM, langkah selanjutnya adalah pengecekan fisik, fungsi dan kesesuaian spesifikasi.
Uji semua fungsionalitas mulai dari kelancaran UI, kamera, tombol-tombol fisik dan softkey.
Untuk menguji sensor, gunakan aplikasi Sensor Box for Android yang bisa diunduh melalui Google Play Store.

Coba jalankan aplikasi, jika ada yang tanda silang artinya sensor tersebuterror kecuali memang smartphone kamu tidak memiliki sensor itu.

Misalnya pada Redmi Note 3 Pro, akan muncul tanda silang pada Temperature, hal ini terjadi karena memang smartphone ini tidak memiliki sensor temperatur.
Kalau tidak mau ribet memasang aplikasi Sensor Box, ikuti langkah berikut..
Masuk kePengaturan » Tentang Ponsel, ketuk beberapa kali pada Kernel version untuk masuk ke QC test.

Uji masing-masing sensor, jika gagal akan muncul tulisan Fail seperti gambar di atas.
Baca juga : 2 Cara Cek Semua Sensor di HP Android dengan Mudah dan Akurat.
Selain itu, cek spesifikasi smartphone dengan aplikasi CPU-Z. Meskipun aplikasi ini tetap bisa dikibuli, tapi tak ada salahnya jika kamu coba. Selanjutnya cocokan dengan spesifikasi di gsmarena.com.
Selanjutnya tes koneksi Wi-Fi, bluetooth, kesesuaian IMEI dengan BOX dan bagian penting lainnya.
4. Lanjut Call Mantan
Setelah menguji sensor dan fungsionalitas lainnya, coba lanjut dengan call mantan kamu. Dengarkan apakah suaranya masih seindah dulu dan terasa jernih tidak pecah saat di dengar dari loudspeaker ataupun headset.
Baca Juga : 10 Tips Membeli Headset Bluetooth Terbaik.
Tanyakan juga apakah suara kamu terdengar jelas disana, tapi jangan lanjut gombalin mantan. Jika jelas dan jernih, berarti aman.
5. Aktifkan Find Devices, Login Gmail dan Mi Cloud
Setelah semua fungsi terasa normal, saatnya login ke akun Gmail, buat Mi Akun dan aktifkan Find Devices. Hal ini bertujuan agar apabila HP hilang, kamu bisa mengunci dan menghapus seluruh data pribadi yang ada hingga mengaktifkan fitur alarm, baca caranya di sini.
Matikan sinkron foto di Mi Cloud, matikan juga pencadangan perangkat agar lebih hemat kuota, kecuali kamu menggunakan Wi-Fi gratisan atau unlimited.
6. Unlock Bootloader (Opsional)
Jika semua sudah beres, segera request unlock bootloader.
Mengapa ini penting?
Untuk jaga-jaga jika HP bootloop hingga hardbrick, lebih mudah diatasi daripada harus dibawa ke tukang service yang tentunya membutuhkan biaya.
Dengan unlock bootloader, kamu juga bisa nge-root, pasang TWRP hingga mengganti Custom ROM sesuai keinginan. Baca cara unlock bootloader di sini.
Tapi jika HP bergaransi resmi, ya sebaiknya tidak usah apalagi jika kamu orangnya sabar menunggu hingga minggu atau bulan pada saat HP kamu menginap di tempat service.
Untuk sementara ini dulu yang ada di kepala saya, jika ada tambahan akan saya update artikelnya..
Demikian 10 Tips dan Hal Penting Sebelum / Sesudah Membeli HP Xiaomi.
Semoga bermanfaat..!
Leave a Reply